malam ini jam 00.40
well jadi mahasiswa itu tidak semudah yang kau bayangkan, apalagi jika kebetulan kamu adalah mahasiswa hukum, buku-buku yang kamu punya harus kamu habiskan selama satu semester, dan itu adalah kewajiban mengingat semua hal yang akan keluar diujian adalah dari buku-buk yang tebal-tebal itu. berita berita yang sekarang sedang terjadi kamupun harus tau, bahkan coba untuk menganalisis berita tersebut terutama tentang hukum.
sehari baca satu buku ratusan lembar, menganalisis kasus, ke perpustakaan, megerjakan tugas-tugas makalah. aku bukan mahasiswa jenius dan aku bukan mahasiswa rajin, aku masih melakukan hal-hal yang membuang waktu, padahal waktu itu berguna jika aku membuka buku. aku benar-benar mencoba menjadi rajin, tapi hal itu sulit sekali, aku selalu tergiur akan hal lain, hal-hal yang sangat menghabiskan waktu, alhasil segala hal yang aku tidak banyak yang tertangkap otakku. banyak yang harus diubah dalam diriku, dan mencari jati diri itu memang sulit.
aku baru membeli buku hukum perbankan kemarin, dan aku baru membacanya 2 halaman, sedih.. dulu aku bisa menghabiskan 1 novel yang tebal dalam sehari :(
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------\
malam itu aku membuka buku lalu mulai membacanya, disela kesibukan ku aku ditemani saudara ku walau tidak secara nyata, tapi dia menemaniku lewat laptop kami, terkadang sambil mengeluarkan celoteh-celoteh kecil, walau tak jarang aku tidak mengidahkan karena aku tenggelam buku hukum perbankan yang aku baca.
saudaraku dia mahasiswa teknologi industri pertanian, setiap harinya mengeluh padaku tentang laporannya yang gila-gilan, serta mengatakan beruntungnya diriku yang hanya mempunyai tugas-tugas lebih sedikit dibanding dia, yang harus membuat laporan beratus-ratus halaman hanya untuk 2 hari. aku hanya menanggapinya dengan
"jadi mahasiswa hukum itu tidak semudah yang kau kira, sekali terjerumus maka kau akan malas berkepanjangan karena tugas-tugasmu"
kami melakukan komunikasi yang jauh melalui skype, aku sudah tidak bertemu dia selama 6 bulan (setengah tahun) aku sangat-sangat merindukannya. hanya dengan videocall kami bisa mengobati rasa rindu.
aku sangat menjaga keteraturan waktuku dalam dunia perkualiahanku, pagi kuliah hingga siang tak lupa membaca buku, ( aku harus menyelesaikan satu buku setiap harinya) mengerjakan tugas, hari itu juga ketika mendapat tugas, membaca lagi, makan, berdoa tentu saja ini spesialisasi ibuku yang memberikan wejanganya tentang agama.
ibuku tipe orang yang selalu bertanya-tanya apa yang aku hadapi di kampus, walau tidak setiap hari dia menelepon bahkan terkadang dalam sebulan hanya beberapa kali. ibuku selalu mengingatkan ku untuk rajin sholat 5 waktu, membaca al-quran, sholat2 sunah. beliau percaya itu semua pasti membantuku dalam mengahadapi dunia perkuliahan yang sulit walau beliau bukan seorang agamis sama sekali, beliau tipe wanita kuat yang mempunyai 2 anak gadis yang tinggal diperantauan jauh dari pelukannya :')
setiap minggu aku bisa mendapat telepon dari ayahku yang kebetulan adalah lulusan kenotariatan, aku selalu merasa gugup jika ayahku menelepon, aku merasa seperti ujian ketika itu, beliau suka mengulang-ngulang pelajaran kuliah ku terutama pelajaran yang memang beliau sangat ahli dibidangnya, Hukum Perdata dan Agraria. aku selalu merasa tertantang jika beliau memberikan pertanyaan-pertanyaan, aku selalu berpikir hal apa yang tidak dia ketahui dibidangnya. ayahku adalah seseorang yang dengan mudahnya membuat ku menangis, beliau sangat menyayangi anak-anaknya, aku ingat ketika jaman-jaman kami anak-anaknya menghadapi ujian, setiap pagi sebelum berangkat sekolah beliau membuatkan kami 3 cangkir gelas susu hangat, ketika itu aku tidak terlalu memikirkannya, tetapi sekarang di universitas ketika masa ujian datang entah kenapa setiap pagi aku memikirkannya berharap ada secangkir susu coklat panas di mejaku sebagai penyemangatku ketika ujian.
aku tau beliau bukan tipe orang yang mudah mengekspresikan perasaannya dengan sikap dan kata-kata, tapi aku tau dari matanya (terkadang dari cerita ibuku). ayahku menghawatirkan kami yang ada dipertauan terutama anak-anak gadisnya, aku tidak tau kalo kami seistimewa ini dimatanya, yang terlihat dari dirinya hanya kekakuan menghadapi kami. ketika beliau melepas kami di bandara atau stasiun aku melihat matanya yang sayu dengan keriputan dipinggir matanya menatap khawatir,
Adik lauki-laki ku satu satunya yang tingginya melebihi tiang listrik, aku tak tau apa yang membuanya sangat menyukai game tapi itu benar-benar membuat ku jengkel setengah mati, dia sudah duduk di kelas 2 SMA tapi dia belum mau menentukan akan jadi apa dia nanti. terkadang aku frustasi bertanya kepada orang tuaku kenapa mereka membiarkan dia begitu. dia cerdas , ketika belajar nilanya yang akan naik tajam, dan ketika dia bertemu dengan game yang bernama PES nilainya akan memburuk. dia adalah tipe orang cerdas yang semua orang idamkan, ketika kamu membaca maka kamu akan mendapat nilai bagus, seperti itulah dia. sayangnya matanya terkadang buta akan game-game laknat tersebut. belum lagi dia cukup terkenal diantara teman-teman wanita di sekolahnya, hanya satu yang kurang, ya tuhan belajarnya ituuu....